Hai...penduduk bumi..
Sudah sampaikah kabar ini ditanahmu??....
bahwa E ang ku telah menyepuh tulang bumi ini dengan
mantranya,
''ning...nang...ning..gung..."
hening tenang arsaning gusti kang maha agung.
Sebuah mantra agung tanpa abjad dan suara,
sebuah ilmu tanpa bahasa telah diwariskan kepadamu,
yaitu sinar didalam jantung hatimu...
Eang berwasiat kepadamu,
robeklah kesombonganmu...
akan kau temui bangkai busuk perasaan yg perlahan memanggil
maut untuk saraf budimu..
tengok kejumawahanmu, akan kau temui keningkratan nafsu
dan ketinggian yang hanya ilusi agar kalian jatuh tersungkur
kedalam penyiksaan dari tempat yang sangat tinggi.
Wahai...cucuku yg indah budimu.
Yang tak terkecoh kedinastian,
yang jiwa besarmu tak terkurung dalam kekubuan.
Engkau sudah sangat cerdas melihat penggolongan sebagai
karya ilmu keegoisan...
Engkau tetap menjadi nurani, tak membatasi siapa yg engkau
terangi...
Engkaulah Satria Pandita Nyata.
Walau tertatih-tatih lakumu .....namun tak terhalang batas
perhentian,
kau mencari ujung utara yg berpuncak didalam jiwa.
Menemukan qalam didalam dada.
Mengerti hakekat kebijaksanaan adalah sari pathi segala ilmu,
intisari segala hikmah dan samudra hening lautan hidayah.
Engkau telah mengetahui Kebijaksanaan adalah Daya Rasa
Sejati. Sebagai pusakamu menahlukan bumi sangar yang dihuni
para sengkuni.
Engkau telah menerima aliran kecerdasan tuhan,
kedalam lubuk hatimu yang terdalam.
Tak lg perasaanmu menjadi racun kemanusiawianmu,
tak mampu lg ilmu kebenaran hanya membuatmu merasa benar,
yang membuat manusia tampak seperti raja bermahkota besi
berkarat.
Kau telah mengerti arti kesederhanaan, , ,sebuah kesaktian
kekosongan abdi atas tingginya ilmu penghambaan merunduk
dalam kewibawaan tuhan.
Alam telah mewasiatkan pengetahuan ini sebelum hari tercipta.
Bahwa engkau adalah Cahaya Surga yang jatuh kebumi,
dan engkau terilhami.
Rabu, 02 November 2016
Puisi PSHT
Mars PSHT
Setia Hati Terate Pembina Persaudaraan
Semboyan Kami Bersama Bersatu Teguh Jaya
Mengabdi Nusa dan Bangsa Dengan Tulus Ikhlas
Menjunjung Tinggi PancasiLa Demi Indonesia Raya
Jayalah Setia Hati Terate Sepanjanglah Masa
Jayalah Setia Hati Terate Sepanjanglah Masa
Keberan antara SH TERATE 1922 dan SH WININGO 19??
Di SH Panti tidak mengenal jurus keramat juga
tidak mengenal jurus dasar ataupun AA seperti di
SH Tunas Muda jadi Jangan terlalu yakin dengan
omongan pendiri SH Tunas Muda (Suwarno)
seolah olah sama dgn Panti justru kalau ditinjau
dari sarat pengecerannya lebih mirip SH Terate
seperti Mori, daun sirih, ayam jago, uang mahar
dll, Sekali lagi kalau ada orang SH Tunas Muda
yang mengatakan ada hubungan dengan SH
Panti, pernah sowan ke Panti itu bohong besar.
bahkan setelah berdirinya SH Tunas Muda,
pendirinya (Suwarno) tidak berani lagi datang ke
Panti. soalnya pada waktu orang panti dengar/
tau P. Warno mendirikan/melatih pemuda di desa
winongo (sumur bor) kerap kali dipanggil al oleh
Pak Ngalimun (SH Panti) tapi dasar keras kepala,
akhirnya dibiarkan sampai sekarang. SH Tunas
Muda didirikan pada tahun 1965 jadi salah besar
menggunakan tahun dari Eyang Suro Dwirjo
1903. SH Tunas Muda menggunakan tahun 1903
hanya untuk mendompleng popularitas agar cepat
terkenal. Dengan melihat Tahun kalau SH Tunas
Muda benar bebar dari Eyang Suro seharusnya
Suwarno meninggal hampir bersaman dengan
Eyang Hardjo Utomo karena Eyang Hadjo utomo
langsung dari Eyang Suro sendiri nyantriknya dan
menjadi murid kinasih. Marilah melihat sejenak
SH Eyang Suro berdiri pada tahun 1903
seharusnya P.Suwarno kalau bener mengaku
menjadi murid Eyang Suro paling tidak sudah
berumur 20 tahun dan meninggal pada tahun
2009, pertanyaanya apa benar umur p. Suwarno
130 tahun. Cobalah melihat dari silsilah tahun ini
betapa MURTADNYA menggunakan Nama dari
Eyang Suro. Melihat dari sejarah ini sudah jelas
SH Tunas Muda bukan dari Eyang Suro Mereka
hanya memanfaatkan nama dari Eyang Suro
untuk mencari Popularitas dan Simpatisan.
Semoga seklumit ini bisa menyadarkan bagi
mereka yang hanya bisa mengaku-ngaku dan
juga menyadarkan bagi yang belum masuk ikut
mereka.
Perlu diketahui SH Panti tidak mengenal Suran
Agung tapi mengenal Suran saja. SH Panti tidak
punya simbol (simbolnya ada pada dirinya masing
masing). Tidak ada sesepuh SH Panti yang
namanya Bpk Kusni. maaf orang SH Tunas muda
jangan ngawur. Ni saya beritahu istilah pengasuh
itu diberikan setelah ada undang undang
keormasan th 1987 waktu itu Juru Kecer /
Pengesuh (Bukan Pengasuh) SH Panti (RM
Soemakto alm) geram dengan pemakaian nama
nama yang menyangkut SH Panti sehingga SH
Tunas Muda masuk IPSI dan SH Panti masuk
Paguyuban sehingga di akte Notaris namanya
menjadi Paguyuban Persaudaraan Setia
Hati.Tahun 1964 SH Panti tidak pernah
mengalami kemunduran bahkan memang SH
Panti tidak boleh mempromosikan diri. sampai
sekarangpun belum tentu dalm 1 th
melaksanakan pengeceran lebih dari 2 orang. Jadi
jelas SH Panti tidak pernah mengijinkan atau
memberi pengakuan. Penerimaan anggotanyapun
juga tidak ditangguhkan kepada SH Tunas Muda
atau lainnya tetapi siapapun boleh masuk menjadi
saudara bahkan disini ada dari bebrapa
perguruan. Untuk bisa menjadi juru kecer di SH
Panti juga tidak sembarangan ada syarat-syarat
tertentu. tidak bisa seorang este trap (tk 1 di
Panti) karena sesuatu hal/ menghindari
kepunahan atau yang lainnya terus melanjutkan
pengeceran, terus apa yang akan diberikan ?
Klo ingin tau Silsilah Juru Kecer di SH Panti ni :
1. Eyang Soerodiwirjo alm.
2. Bpk Bupati Koesnendar alm (Pakpuhnya Mas
Imam Kusupangat SHT) beliau hanya ngecer 1
Orang yaitu Sri Pakualam.
3. Bpk Hadi Soebroto alm dan Bpk Karyadi alm
bersama sama.
4. Bpk RM Soemakto alm.
5. Bpk. Koes Subakir ( Mas Cuk ) hingga
sekarang.
Kesemua Juru Kecer ini sudah mencapai tataran
Derde Trap ( Tk III di Panti ) terpilih dari derde
traper yang ada. Jadi tidak ngawur. Perlu
diketahui sebagian besar anggota SH Panti itu
justru tidak berdomisili di Winongo itu sejak dari
dulu. penulis sendiri juga heran ! contoh mas Cuk
sendiri berdomisili di jalan Barito Madiun.
Tingkatan di SH Panti :
1. Este trap (Tk 1 )
2. Tweede trap (Tk 2)
3. Derde trap (Tk 3)
Sekian, penulis mohon maaf jika ada yang
tersinggung, kami komentar karena nama SH
Panti dibawa bawa yang informasinya tidak
benar. tanpa tendensi apa apa SH Terate lebih
kesatria berani menunjukkan jati dirinya yang
sesungguhnya kami sangat menghargai itu
mudah mudahan diikuti oleh SH lainnya. Salam
Persaudaraan !!!!!!!!
Sejarah psht saat periode perintisan
PSHT SAMPIT ( PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH)
Sejarah PSHT
Sejarah PSHT saat periode perintisan ,
pembaharuan , pengembangan dan go
internasional :
A. Periode Perintisan
Dalam kilas perjalanan sejarah,
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
merupakan sebuah organisasi
‘’Persaudaraan’’ yang bertujuan membentuk
manusia berbudi luhur tahu benar dan
salah dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal
abadi.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1922
oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Desa
Pilangbango, Madiun (sekarang Kelurahan
Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota
Madiun). Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah
siswa kinasih dari Ki Ageng Soerodiwirjo
(pendiri aliran pencak silat Setia Hati atai
dikenal sebagai aliran SH). Ia juga tercatat
sebagai pejuang perintis kemerdekaan
Republik Indonesia.
Di awal perintisannya, perguruan pencak
silat yang didirikan Ki Hadjar ini diberi
nama Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC).
Semula, SH PSC lebih memerankan diri
sebagai basis pelatihan dan pendadaran
pemuda Madiun dalam menentang
penjajahan. Untuk mensiasati kolonialisme
perguruan ini beberapa kali sempat berganti
nama, yakni, dari SH PSC menjadi Setia Hati
Pemuda Sport Club. Perubahan makna
akronim ‘’P’’ dari ‘’ Pencak’’ menjadi
‘’Pemuda’’ sengaja dilakukan agar
pemerintah Hindia Belanda tidak menaruh
curiga dan tidak membatasi kegiatan SH
PSC. Pada tahun 1922 SH PSC berganti nama
lagi menjadi Seti Hati Terate. Kabarnya,
nama ini merupakan inisiatif Soeratno
Soerengpati, siswa Ki Hadjar —- yang juga
tokoh perintis kemerdekaan berbasis Serikat
Islam (SI).
B. Periode Pembaruan
Sementara itu, Proklamasi Kemerdekaan
yang dikumandangkan Soekarno – Hatta
pada tanggal 7 Agustus 1945 membawa
dampak perubahan bagi kehidupan bangsa
Indonesia. Kebebasan bertindak dan
menyuarakan hak serta menjalankan
kewajiban sebagai warga negara terbuka
lebar dan dihargai sebagaimana mestinya.
Atas restu dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo,
pada tahun 1948, Soetomo Mangkoedjojo,
Darsono dan sejumlah siswa Ki Hajar,
memprakarsai terselenggaranya konferensi
pertama Setia Hati Terate. Hasilnya; sebuah
langkah pembaharuan diluncurkan. Setia
Hati Terate yang dalam awal perintisannya
berstatus sebagai perguruan pencak silat di
rubah menjadi “organisasi persaudaraan”
dengan nama “Persaudaraan Setia Hati
Terate”.
Mengapa langkah pembaharuan itu
ditempuh? Alasannya, pertama agar
organisasi tercinta kelak mampu
mensejajarkan kiprahnya dengan perubahan
zaman dan pergeseran nilai-nilai komunitas
yang melingkupinya. Dengan mengubah
organisasi dari yang bersifat “paguron”
menjadi organisasi yang bertumpu pada
“sistem persaudaraan”, berarti gaung
pembaharuan telah dipekikkan dan proses
perubahan telah di gelar. Yakni perubahan
daya gerak organisasi dari sistem tradisional
ke sistem organisasi modern. Dan organisasi
modern inilah yang kelak diharapkan
mampu menjawab tantangan kehidupan
yang semakin kompleks.
Alasan kedua; agar organisasi yang
dibidaninya itu nantinya tidak dikuasai dan
bergantung pada orang-perorang sehingga
kelangsungan hidup organisasi dan
kelestariannya lebih terjamin.
Menyelaraskan perubahan era, dari era
penjajahan ke era kemerdekaan, dalam
konggres pertama SH Terate yang digelar
tahun 1948, tiga butir pembaharuan
dilontarkan.
1. Merubah sistem Organisasi dan
Perguruan Pencak Silat (paguron) menjadi
“Organisasi Persaudaraan dengan nama
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)”
2. Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga ( ART ) yang
pertama.
3. Mengangkat Soetomo Mangkoedjojo
sebagai ketua.
Makna kata persaudaraan dalam paradigma
baru PSHT ini adalah persaudaraan yang
utuh. Yakni suatu jalinan persaudaraan
yang didasarkan pada rasa saling sayang
menyayangi, hormat menghormati dan
saling bertanggung jawab. Persaudaraan
yang tidak membedakan siapa aku dan siapa
kamu. Persaudaraan yang tidak terkungkung
hegomoni keduniawian (drajat, pangkat dan
martabat) dan terlepas dari kefanatikan
SARA (suku, agama, ras dan antar
golongan).
Soetomo Mengkoedjojo menyelesaikan masa
bhaktinya sebagai Ketua PSHT pada tahun
1974. Pada periode ini perkembangan PSHT
mulai melebar keluar wilayah Madiun.
Tercatat, (5) cabang diluar Madiun berhasil
didirikan. Antara lain di Surabaya,
Jogjakarta, dan Solo.
C. Periode Pengembangan
Gaung pembaharuan yang telah dipekikkan
lewat konferensi (semacam musyawarah :
MUBES) SH Terate di Pilangbango, Madiun
itu dengan arif diakui sebagai era baru
perjalanan roda organisasi. Era perubahan
gerak organisasi dari tradisional ke
organisasi modern. Konsekuensi dari
perubahan tersebut, salah satu diantaranya
adalah dengan mengentalkan komitmen
pengembangan organisasi agar semakin
maju, berkembang dan berkualitas.
Kiprah Persaudaraan Setia Hati Terate
dalam memvisualisasikan dirinya pada
komitmen itu bisa dilihat melalui salah satu
upaya saat berusaha mengembangkan
sayapnya, merambah ke luar daerah. Dan
masyarakat yang menjadi fokus
pengembangannya pun cukup heterogen,
mulai dari masyarakat papan atas sampai
masyarakat di papan paling bawah. Tak
heran, jika Persaudaraan Setia Hati Terate
lantas mendapat sambutan cukup hangat
dari segenap lapisan masyarakat.
Kesepakatan menjadikan daya gerak
organisasi bertumpu pada “sistem di P.
Jawa, tapi merambah ke luar jawa. Selama
itu pula, cabang PSHT yang semula hanya 5
cabang bertambah menjadi 46 cabang.
Sepeninggal RM Imam Koesoepangat,
tepatnya tanggal 16 November 1987, praktis
beban dan tanggung jawab tongkat
kepemimpinan PSHT beralih ke pundak Mas
Tarmadji. Ibaratnya dua tanggung jawab
yang semula ditanggung berdua, kini harus
diemban sendiri. Meski begitu, ternyata Mas
Tarmadji mampu. Terbukti berkat solidnya
sistem koordinasi antar jajaran pengurus
dan kadang tercinta, PSHT berhasil melesat
ke kancah paradigma baru.
Selain memprioritaskan pengembangan
sektor ideal, dia menggebrak lewat program
pembangunan sarana dan prasarana fisik
organisasi. Ditengah kesibukan memimpin
banyak lembaga sosial kemasyarakatan —
sebab, selain sebagai Ketua Umum PSHT H.
Tarmadji Boedi Harsono, SE, juga tercatat
sebagai ketua Hiswana Migas, Ketua Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia Kota Madiun,
Direktur Kelompok Bimbingan Ibadah haji
Al-Mabrur, dan masih banyak lagi
organisasi yang dipimpin, Meski begitu,
terbukti Mas Tarmadji mampu
memperkokoh eksistensi PSHT, tidak saja di
bidang pengembangan sarana dan
prasarana phisik organisasi, tapi juga
pengembangan cabang.
Melengkapi keberadaan PSHT, didirikan
sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan
Setia Hati Terate. Dalam perkembangannya
Yayasan Setia Hati Terate berhasil
menelorkan kinarya monumental berupa
lembaga pendidikan formal berupa Sekolah
Menengah Industri Pariwisata Kusuma
Terate (SMIP) dengan akreditasi diakui,
SMIP Kusuma Terate telah berhasil
mencetak siswa-siswinya menjadi tenaga
terampil dibidang akomodasi perhotelan.
Sementara untuk mendukung kesejahteraan
anggotanya Yayasan Setia Hati Terate juga
mendirikan lembaga perekonomian berupa
Koperasi Terate Manunggal. Disamping telah
memiliki aset monumental berupa
Padepokan PSHT yang berdiri di atas tanah
seluas 12.290 M2, di Jl. Merak Nambangan
Kidul Kota Madiun, organisasi ini juga
terdukung sejumlah asset lain yang
diharapkan mampu menyelaraskan diri
dengan era globalisasi.
Data terakhir menyebutkan, Persaudaraan
Setia Hati Terate kini telah memiliki 200
cabang yang tersebar di Indonesia serta 67
komisariat Perguruan Tinggi dan beberapa
Komisariat Luar Negeri. Total jumlah
anggota mencapai 1,5 juta lebih.
D. Go International
Ketika Mas Tarmadji Boedi Harsono, S.E dan
Drs. Marwoto memimpin organisasi, kepak
sayap perkembangan PSHT melesat pesat
tidak hanya di dalam negeri, tapi merambah
ke luar negeri. Dengan kiat PSHT Must Go
International, Tarmadji berhasil
melambungkan nama PSHT di kancah
percaturan kultur dan peradaban dunia.
Tercatat ada beberapa komisariat luar
negeri yang berhasil dikukuhkan. Masing-
masing, Komisariat PSHT Bintulu, Serawak,
Malaysia, Komisariat Holland/Belanda,
Komisariat Timor Loro Sae, Komisariat
Hongkong ,Komisariat Moskow , Mesir ,
Australia , dll.
Dengan demikian tekad mengemban misi
sekaligus juga amanat organisasi
sebagimana yang termaktub dalam
mukaddimah Anggaran Dasar Persaudaraan
Setia Hati Terate. Yakni : ……akan mengajak
serta para warganya menyingkap tabir/tirai
selubung hati nurani dimana “Sang Mutiara
Hidup” bertahta (Baca : Mukkaddimah
Anggaran Dasar Persaudaraan Setia Hati
Terate).
Cerita PSHT 1
Komunitas Setia Hati
Rabu, 14 Desember 2015
Team Setia Hati di 23.26
CERITA PSHT 1
ini adalah cerita nyata saya ketika melatih adik2 siswa
PSHT.malam itu waktu sudah menunjukan pukul 03.00,sekitar
80 siswa dr sabuk hitam,njambon,hijau,& putih sesudah berdoa
& salaman mereka ganti baju & bersiap-siap pulang.mereka
pulang dgn dgn membawa peralatan latihan yg digunakan.tp
salah satu siswa saya yg bernama Rizda(perempuan,18tahun)
mendekati saya,Rizda adlah siswa saya yg plg cerewet dalam
bertanya tentang ke SH an.kemudian saya mulai menyapanya.
Saya : ada apa Riz,kok blm pulang?(tanya saya)
Rizda : mas,banyak organisasi pencak silat lain benci pd
PSHT,memangnya knp mas?(sambil mencangklong tasnya &
duduk di samping saya)
saya : itu cm oknum neng,semua pencak silat pd dasarnya
mengajarkan kebaikan.(jawab saya tenang)
Rizda : tp mereka banyak yg tdk akur krn pencak silat
mas,mereka berkelahi membela perguruannya krn
perguruannya saling olok?(tanya rizda dgn ngotot)
Saya : ya itulah bodohnya mereka,mereka saling olok seolah-
olah perguruan mereka yg plg “SUPER”,yg plg HEBAT,yg pling
TUA,& masih banyak lg.berprinsip itu blh saja tp jgn
fanatik,krn fanatik itu ciri orang bodoh.(sambil melihat
mukanya,dalam hati berkata”cerewet bgt ni anak”)
Rizda : ooowww,gt ya mas,tp gmn mas dgn pencurian2 rahasia
yg nantinya di beber ke masyarakat.seperti Sumpah
contohnya,banyak yg sudah mengetahuinya.(tanyanya sambil
mengangkat alisnya)
Saya : apakah sumpah itu termasuk keilmuan PSHT yg wajib di
rahasiakan,tdk kan?sumpah bkn suatu rahasia bagi
PSHT,malah seharusnya kamu senang kalau org2 tahu sumpah
kita,itu tandanya PSHT sangat di perhatikan.(jelas saya
kepada rizda)
Rizda : mas,apakah PERSAUDARAAN SETIA HATI TUNAS MUDA
itu musuh bebuyutan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE?
(tanya rizda dengan sedikit lirih)
Saya : kenapa u bilang seperti itu riz?(tanya saya cepat)
Rizda : ya karena banyak anggotanya yg bermusuhan.
(jelasnya)
Saya : riz bknnya dlm ke SH an sdh di terangkan bahwa semua
pencak silat aliran SETIA HATI adlh saudara.kamu ingat apa
pesan Eyank Suro yg terakhir?(tanya saya pd Rizda)
Rizda : inget mas,”supaya saudara SH bersatu hati,rukun lahir
& bhatin”.(jawabnya dgn polos)
Saya : benar sekali,jd yg merasa bahwa dia belajar ilmu SH &
apalagi yg merasa cucu dr Ki Ngabehi Suro Diwiryo harus bs
menjalankan amanah Eyank yg terakhir.(jelas saya)
Rizda : tp kenapa PSHTM memakai selendang kuning mas,tdk
memakai MORI?malah terlihat seperti bkn pesilat,masak
pesilat pakai sabuk warna kuning.(tanyanya ingin tahu)
Saya : Riz,apakah Mori itu harus di perlihatkan di muka
umum,tdk kan?mori itu sebagai media selalu mengingat tuhan
& kematian Riz.kalau kamu bilang kenapa malah pakai sabuk
kuning & tdk seperti pesilat itu salah,kamu sendiri kemarin jg
pakai sabuk Njambon(merah muda) apakah kamu jg mau di
bilang tdk seperti pesilat.mereka memakai warna kuning pasti
ada filosofinya,seperti sabuk Njambon,org yg melihat psti
koment “pesilat kok sabuk’e pink?”,tp mereka belum tahu
kenapa kita pakai sabuk Njambon,kenapa gak merah
sekalian,kan semua ada filosofinya.(jelas saya)
Rizda : jd selama ini anggapan rizda salah mas.(tanyanya
sambil menatap saya sambil menunggu jawaban)
Saya : ya jelas salah.(jawab saya cepat)
Rizda : mas apakah kedua SH yg berseteru itu bisa berdamai.
(tanya rizda dgn nada berharap)
Saya : yg berseteru bkn SHnya riz,tp anggotanya/
oknumnya.ya selama mereka bisa menghargai perbedaan
perdamaian psti bs terwujud.(jawab saya)
Rizda : mas,sebenarnya SH itu apa?(tanyanya lg dgn mata yg
memancarkan rasa ingin tahu)
Saya : banyak org yg menjabarkan apa itu SH,tp SH itu kalau
menurut pemahamanku adalah suatu ajaran budi pekerti luhur
yg menitik beratkan pada HATI SANUBARI,krn hati itu tdk
akan menjerumuskan kita,banyak orang yg bilang OJO SELAK
KARO BHATINE,tp yg mengucapkan sendiri antara HATI &
MULUT tdk sama,hati bicara benar & jujur,tp mulut masih mau
mau berbohong.(jelas saya sejauh yg saya tahu)
Rizda : agama apa sih mas yg mendasari SH?(tanyanya)
Saya : SH itu terbuka untuk semua agama riz,bkn hanya satu
agama saja.(jawab saya menjelaskan)
Rizda : jd diperbolehkan bljar SH mas walaupun tdk mempunyai
agama?(tanyanya dgn mengernyitkan kening)
Saya : tentu saja,apakah seorang manusia SH diwajibkan
memeluk agama?tdk,memeluk agama atau tidak itu adalah HAK
ASASI mereka.(jelas saya)
Rizda : lho?kalau tdk di wajibkan beragama bagaimana mereka
mengenal Tuhan.(tanyanya bingung)
Saya : nha itulah SH,kita tdk diwajibkan memeluk agama,tp
lewat SH kita akan mengenal siapa Tuhan kita.(jelas saya)
Rizda : caranya?(tanyanya cepat)
Saya : ya pelajari ilmu SH dgn serius,cari & gali terus.sudah
malam sebaiknya kamu pulang.kpn2 disambung lg. .(jelas saya
sambil mengusap kepalanya yg berambut panjang sampai
pinggang)
Rizda : iya mas,saya pamit pulang dulu.(sambil mencium
tangan saya sebagai bukti menghormati pelatihnya)
Saya : hati2 dijalan.(pesan saya)
Malam itu setelah Rizda pulang saya berbaring di depan rumah
sambil menyalakan rokok.saya berpikir,betapa susahnya
menjadi orang SH,bahkan saya yg lancar memberi jwban
tentang SH kpd siswa saya merasa bahwa saya blm bisa
disebut orang yg berSH.HATI memang tdk bisa ditutupi dgn
kebohongan.
Bersambung.....